Selasa, 31 Mei 2016

Diduga Gara-Gara Pemberitaan Rumah Wartawan Harian Dibakar OTK‬


Foto Ilustrasi

Rumah semi permanen yang dihuni salah seorang wartawan harian terbitan Medan, Mehuli Keliat alias Gondrong (38), terletak di Dusun lV, Desa Namo Rambe, Kecamatan Namo Rambe menjadi arang, akibat dilalap sijago merah, Selasa dinihari (31/5) sekira pukul 04.00 wib.‬

‪Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Sebab, semua barang yang ada didalamnya musnah dilalap sijago merah.‬

‪"Semua prabotan habis terbakar. Hanya tinggal baju yang melekat di badan. Tidak ada lagi yang tersisa" kata Gondrong kepada wartawan.‬

‪Dikatakannya, kalau dirinya mengetahui rumahnya terbakar, setelah beberapa tetangga sibuk menyiram api sambil berteriak minta tolong. Sementara Gondrong bersama istrinya, Mawati (30) dan ketiga anaknya Daniel Keliat (9), Sri Hartati (7), dan Silvani (3), sedang terlelap dalam tidurnya.

‪Ketika diwawancarai lebih jauh, Gondrong pun menduga kalau rumahnya sengaja dibakar oleh orang tak bertanggung jawab, bukan karena akibat korsleting arus listrik. Soalnya, titik api berasal dari lantai di sudut bagian depan rumahnya.‬

‪"Api bukan dari atas, tetapi merambat dari bawah, dari depan rumah. Kalau memang akibat arus pendek, pasti api berasal dari atas", ujar Gondrong.‬

‪Lebih lanjut dikatakannya, bahwa tetangganya, sebelum api membara, ada warga yang mendengar suara kereta melintas di depan rumahnya.‬
‪"Biarlah Polisi yang menyelidiki. Tadi Polisi sudah melakukan cek TKP", jelasnya.‬

‪Kepada wartawan, kalau Gondrong mengaku tidak memiliki musuh. Namun, ia tidak mempungkiri kalau selaku kuli tinta dirinya, sering melakukan peliputan di sekitar Kecamatan Namo Rambe.‬

‪"Mungkin ada yang tidak senang terkait dengan pemberitaan yang saya liput. Kalau musuh, sampai sekarang saya rasa tidak ada", tuturnya mengakhiri.‬

‪Pantauan di lapangan, dua anak korban Daniel Keliat yang masih duduk di bangku kelas 3 SD, dan Sri Hartati, kelas 1 SD, hanya bisa menangis. Hal tersebut dikarenakan pakaian, tas, buku dan sepatu sekolahnya, juga ikut terbakar.‬

‪"Aku gak bisa lagi sekolah, buku, baju dan tasku habis terbakar", kata Daniel Keliat.‬

‪Camat Namo Rambe, Surya Bangun Harahap saat dikonfirmasi melalui selularnya, membenarkan kejadian tersebut. Namun, Surya Bangun Harahap belum sempat mendatangi lokasi kebakaran karena sedang berada di Desa lain untuk meninjau bencana angin puting beliung yang terjadi beberapa hari lalu.‬

Minggu, 22 Mei 2016

Poldasu Amankan Mini Bus Karisma Bawa 2 Ton Bawang Ilegal Asal India




Subdit I/Indag Ditreskrimsus Polda Sumut berhasil mengamankan 2 ton bawang merah ilegal
asal India, Kamis (19/5) sekira jam 05.30 Wib, di Jalan Sisingamangaraja, Medan, tepatnya di depan Auto 2000 Amplas, Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas.

Selain mengamankan bawang merah yang rencananya akan dipasarkan di Pasar Induk Lau Cih, Kecamatan Medan Tuntungan itu, petugas juga turut menyita satu unit mini bus Karsima BK 7042 UD.

"Tadi pagi kita amankan 190 karung bawang merah tanpa dokumen, yang dikemudikan
J, S dan H. Bawang ini diduga milik HL, yang masuk melalui pelabuhan tikus di Teluk Nibung, Tanjungbalai, dan rencananya akan diedarkan di Medan," kata Dir Reskrimsus Polda Sumut Kombes Pol Toga Habinsaran Panjaitan, didampingi Kasubdit I/Indag AKBP Ichwan Lubis dan Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, kepada wartawan, Kamis(19/5)sore.

Dijelaskannya, dari hasil pemeriksaan sementara, karung bawang merah itu diberi label warna
kuning bertuliskan, Nama Biasa: Bawang, berat 9,5 Kg, negara asal India, pengimpor: Nam Heong Trading SDN BHD Malaysia, pengekspor: M/S.Sarah Exim PVT Ltd India.

Mantan Dir Res Narkoba Polda Sumut ini menambahkan, saat ini pihaknya masih mendalami
kasus tersebut."Waktu penangkapan, sopir dan kernet menunggu pemesan," sebutnya.

Menurut Toga, penyeludupan bawang merah dengan menggunakan mini bus ini merupakan
modus baru. Karena, biasanya penyelundupan serupa menggunakan truk.

"Harga bawang merahnya Rp 40 ribu perkilogram. Total keseluruhan nilai bawang merah
yang kita amankan Rp 70 juta. Ini masuknya tidak bayar pajak," ujarnya.