Rabu, 22 Juni 2011

Judi Sudah Meresahkan Masyarakat Karo

Bripka Mardingot Ngomel di Sel Polres Karo
 Bripka Maringot Manihuruk Bekap judi di Karo

Hasil judi Togel  memang mengiurkan dan sangat menjanjikan. Tak perduli apakah dia  Oknum Polisi maupun angkatan darat apapun pekerjaanya. Seperti judi di tanah karo yang melibatkan Oknum Polisi Bripka Mardingot Manihuruk yang sekarang  ditahan di sel Mapolres Tanah Karo, terkait kasus judi togel, Bripka Mardingot Manihuruk, mengomel di sel tahanan, Jumat (17/6), saat dijenguk istri dan dua anaknya.

Seorang anggota Polres Tanah Karo, Bripka Mardingot Manihuruk menjalani pemeriksaan di Propam Polda Sumut karena diduga membekingi judi di kawasan itu. Tindakan itu dilakukan sebagai hasil pengembangan penggerebekan yang dilakukan oleh Unit VC Polda Sumut di rumah bandar judi yang mengaku sebagai Ketua Pemuda Mitra Kamtibmas (PMK) Tanah Karo di Jl Ujungaji No.242, Berastagi, Tanah Karo, pada Jumat malam kemarin.

Saat ditanya mengenai apabila ada pembiaran selama ini tentang kasus perjudian oleh Polres Tanah Karo di jajaran hukumnya, mantan Wadir Lantas Polda Sumut ini menjawab pasti akan diperiksa dan ditindak. "Sebenarnya siapa saja bisa memberantas judi di mana saja, baik itu di jajaran hukum Polres oleh Polda Sumut. Tetapi kalau dalam penyelidikan ditemukan adanya pembiaran kasus judi sehingga tidak diberantas oleh jajaran Polres itu sendiri, pasti akan diproses dan ditindak," ujar Heru Prakoso.


Foto bareng Kapolres Karo, AKBP Agus Pranoto usai sebuah acara di Mapolres Karo.
AKBP Agus Pranoto usai sebuah acara di Mapolres Karo.

Kedatangan ibu bhayangkari Sinta Uli br Sihombing (39),  beserta  putra-putrinya, Andri Nikolis Manihuruk (15) dan Nadya Boru Manihuruk (9), juga diwarnai isak tangis keluarga tersebut.
Bahkan, Mardingot begitu emosional ketika melihat anak bungsunya, Nadya Boru Manihuruk menjenguk dirinya didalam sel. Kekesalan Mardingot, dipicu kegagalannya membelikan hadiah kenaikan kelas buat putri kesayangannya karena terjerat kasus judi.


 Satuan Polres Karo

“Sabar nak, janji bapak akan bapak tepati nanti.  Bapak belum punya uang, karena uang bapak belum diberikan atasan, semua buang badan,” rintih Mardingot berlinang air mata.
Kesal dengan nasib yang diterimanya, Mardingot spontan mengucapkan nama-nama sejumlah perwira Polres Tanah Karo yang tersangkut kasus uang karangan bunga yang bermuara pada kasus judi togel. Sejumlah perwira yang disebutkan Mardingot berinisial AKP HA dan Ipda MYS.













Polri-TNI jangan back-up judi!

Selain masalah judi togel tadi, Bripka Mardingot juga membeber kasus
perdamaian tahanan kasus curanmor yang meninggal di Mapolres tanah karo beberapa waktu lalu. Menurutnya, terjadi kejanggalan dalam perdaiaman tersebut. Dimana, uang perdamaian yang diserahkan kepada oknum perwira berinisial Ipda Osc, tidak diserahkan kepada keluarga korban sesuai kesepakatan sebelumnya.
22 Amplop Judi Disita Propam Polda
Kupon Judi Togel Yang Menyebar Di Karo


Parahnya lagi, sambung Mardingot, pada Kamis (16/6) kemarin, mereka tidak diberi jatah makan malam. Mereka baru mendapat makan malam Jumat (17/6) dinihari sekira pukul 02.00 WIB.
Sementara, Kapolres Tanah Karo AKBP Ig Agung Prasetyoko, dalam temu persnya mengatakan, pihaknya masih melakukan proses pemeriksaan secara internal, terkait keterlibatan oknum kepolisian dalam kasus judi tersebut.
http://alpacino.files.wordpress.com/2006/12/berastagi.jpg
Tanah Karo Simalem

Hal itu terjadi saat kedatangan istrinya, Sintauli br Sihombing (39) dan kedua anaknya Andri Samuel Nicholas (15) dan Nadia (9) di Mapolres Tanah  Karo, tadi sore. Ia menilai bahwa suaminya menjadi tumbal Kasat Reskrim AKP Hari Azhar Harahap, yang menerima upeti setiap bulannya dari bandar judi togel.



 Lambang Kabupaten Karo

"Suami saya menjadi tumbal oleh Kasat Reskrim AKP Hary Hazhar Harahap, yang menerima upeti setiap bulannya dari bandar togel Kasman. Sementara suami saya sebagai bawahan selalu ditindas untuk menyediakan dana para petinggi di tubuh Polres," ujar Sintauli sambil menangis di sel tahanan Mapolres Tanah Karo.



..  :)
Ketanah Karo Yuuuukkk !!!??

Sementara, Mardingat sendiri mengecam sikap pimpinannya itu. Pasalnya, ia merasa ditahan tanpa mengetahui alasannya. Bahkan ia mengaku selalu diperas untuk menyediakan permintaan atasannya sendiri, terutama saat kedatangan Kapoldasu bulan lalu.

“Saya yang menyiapkan segala karangan bunga, bahkan handphone saya pun ikut terjual untuk menutupi kurangan uang karangan bunga tersebut,” tutur Mardingat yang ditahan akibat diduga terkait penangkapan bandar togel Kasman Sembiring, Jumat (11/6) lalu, di Simpang Ujungaji Desa Rumah Berastagi.

Mardingat mengungkapkan, saat ditahan ia sempat mempertanyakan hal tersebut. Namun, ia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. “Saat saya menanyakan kenapa saya dimasukan ke dalam penjara, juru periksa mengatakan semua keputusan Kapoldasu dan jika saya tidak mau mati bola saya harus buat nota ajuan," katanya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCieWxE9IyM2an_q6rSMg0QJVQVm6UFaPX0ZoKDFG8KuJ_13heoDMbgDWuaamNtJZM49gFrcgJzwIfNFXHWlls6GGpGUh-pGJtf-zpWUGcHPRlaA_0fzuX-aqEfHVJ9hIEQ93Y73qMmAk/s1600/sabung+ayam+muat.jpg
Masyarakat karo resah dengan adanya judi disana

Hal yang paling menyedihkan, imbuhnya, selama ditahan, ia merasa tidak dianggap sebagai manusia karena saat kelaparan pun tidak ada orang yang memberi makan. Saat protes bersama rekan satu tahanannya, barulah diberikan makanan.

“Selain itu, dalam setiap penangkapan tersangka, selalu dilepaskan oleh Kasat Reskrim. Bahkan saya yang menyewa uang rusa (kibus) malah tidak dikasih upah, padahal tangkap lepas tersebut berkisar Rp 9 juta pada bulan lalu,” katanya.(barat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar